Sabtu, 29 Juni 2013

Pengertian Magma



Pengertian Magma
Magma adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah, bersifat mudah bergerak (mobile), bersuhu antara 1100-15000C. Atau ada pula yang menyebutkan magma adalah suatu cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan kulit bumi bersuhu > 10000CC, bila mengalir ke permukaan disebut lava dan apabila sudah membeku disebut batuan beku.
Sifat-Sifat Fisik Magma meliputi :
  1. Suhu magma, besarnya bervariasi tergantung komposisi kimiawinya. Leleran lava basaltic di Hawaii menunjukkan suhu antara 1100-15000C
  2. Viskositas dan berat jenis magma.Viskositas diartikan sebagai pelekat atau ketahanan substansi terhadap gerak aliran.Magma yang mempunyai viskositas rendah akan mempunyai fluidity (sifat mengalir) tinggi sehingga relative lambat membeku, sedangkan magma yang mempunyai viskositas tinggi akan cepat membeku.
Tipe magma :
a.Berdasar kandungan silika
-magma asam (>66%)
-magma menengah (45 – 52 %)
-magma basa(<45%)
b. Berdasar berat oksida
-magma asam, mengandung silikat dan natrium oksida
-magma basa, mengandung aluminium oksida, magnesium oksida, kalsium oksida dan timah oksida
Klasifikasi tipe magma lainnya :
  • Berdasarkan kandungan gasHipomagma : bersifat jenuh gas atau banyak mengandung gelembung gas (undersaturated) dan dapat terbentuk pada tekanan yang besar
  • Piromagma : jenuh gas atau banyak mengandung gelembung gas sehingga memberikan kenampakan membusa
  • Epimagma : miskin gas sehingga dapat disamakan dengan lava yang belum dierupsikan
  • Berdasarkan Genesa
  • Magma hybrid : Dimana melalui proses hibridisasi dua jenis magma yang terpisah (unrelated) bercampur membentuk magma baru
  • Magma sintetik : Magma yang komposisinya berubah karena proses asimilasi.Proses pembentukan magma sintetik disebut sinteksis, dimana magma sintetik dapat merupakan akibat lanjut dari pelarutan batuan asing (umumnya sedimen) yang selain melebur juga mengubah komposisi magma.
CONTOH SOAL VISKOSITAS, viskositas magma, contoh soal viskositas dan jawabannya, contoh soal viskositas dan penyelesaiannya, pengertian magma dan lava, pengertian lahar, soal viskositas, viskositas magma adalah, 3 jenis magma, diferensiasi magma, soal viskositas dan jawabannya, jurnal viskositas, soal dan pembahasan viskositas untuk sma, contoh soal jawaban fisika viskositas, contoh soal dan pembahasan viskositas, soal dan pembahasan dari viskositas, letak magma pada lapisan bumi, klasifikasi magma, magma artinya, gambar letak dapur magma, ciri ciri magma cair, suspensi asam basa, makalah viscositas, asal usul magma, magma berisi.

Sifat Fisik Benda Padat




Sifat Fisik Benda Padat
Pembahasan kita saat ini akan fokus pada subtopik tentang Sifat Fisik Benda Padat. Tentunya, kita dengan mudah dapat memahami bahwa zat padat atau benda padat seperti meja, kursi, dan buku mempunyai massa dan menempati ruang. Misalnya, kita pindahkan benda-benda itu ke tempat lain, benda padat itu tidak mengalami perubahan. Artinya, bentuk dan volume zat padat tetap. Hal ini disebabkan oleh susunan molekul dari zat padat yang teratur dan saling berdekatan dan gaya tarik antar molekulnya sangat kuat.
Namun, hal di atas tidak berarti bentuk zat padat tidak dapat berubah. Bentuk zat padat akan berubah jika mencair, dipotong, dan diremuk. Setiap jenis zat padat mempunyai karakteristik tertentu. Karakteristik yang dimaksud antara lain meliputi tingkat kekerasan, kemampuan menghantarkan kalor (panas), dan kemampuan menghantarkan listrik. Sebagai contoh, untuk membangun rumah kita harus memilih zat padat yang keras dan kuat misalnya kayu dan batu; untuk membuat alat-alat masak kita harus memilih benda padat yang mempunyai kemampuan menghantarkan panas yang baik seperti aluminium, untuk membuat kabel kita harus memilih benda padat yang mempunyai kemampuan menghantarkan listrik baik, misalnya tembaga.
Ada beberapa jenis zat padat yang berubah bentuk jika ditarik atau direnggangkan, misalnya karet gelang, dawai, dan pegas. Jika tarikan atau regangan dilepaskan, benda-benda itu akan kembali ke bentuk semula. Benda-benda itu disebut benda elastis. Benda elastis mempunyai batas elastisitastertentu. Artinya, benda elastis tidak dapat kembali ke bentuk semula jika ditarik dengan gaya yang besar sehingga melebihi batas elastisitasnya. Selain benda elastis, kita juga mengenal benda tidak elastis. Benda tidak elastis adalah benda yang tidak dapat kembali ke bentuk semula jika ditarik atau ditekan, misalnya lilin dan tanah liat. Dengan kata lain, perubahan bentuk benda tidak elastis bersifat permanen.
Jadi, dari semua paparan di atas dapat kita simpulkan bahwa Sifat-sifat atau ciri-ciri fisik dari benda padat adalah:
1. Jika zat padat dipindahkan ke mana pun, bentuknya akan selalu tetap,
2. Volume zat padat akan selalu tetap,
3. Susunan molekul zat padat saling berdekatan dan teratur,
4. Gaya tarik antar molekulnya sangat kuat,
5. Gerakan molekul terbatas.



proses Fotosintesis




Proses Fotosintesis
Tumbuhan dan alga hijau mempunyai kemampuan untuk menggunakan senyawa anorganik seperti CO2 dan H2O  serta bantuan cahaya matahari untuk mensintesis karbohidrat. Proses tersebut terjadi melalui peristiwa yang disebut fotosintesis. Oleh karena itu, organismenya bersifat fotoautotrof. Beberapa organisme fotoautotrof meliputi tumbuhan seperti lumut, pakis, tumbuhan paku, tumbuh an berbunga, alga hijau (rumput laut), dan Euglena. Bakteri sulfur merupakan contoh organisme khemotrof (akan dibahas pada kemosintesis). Fotosintesis merupakan satu-satunya penghasil makanan yang diperlukan bagi seluruh kehidupan organisme, termasuk manusia (heterotrof). Penelitian pertama tentang fotosintesis dilakukan oleh van Helmont (1648). Dari hasil penelitiannya, dia menyatakan bahwa bertambahnya berat tumbuhan (yang telah ditanam selama lebih dari 5 tahun) disebabkan oleh pasokan air. Selanjutnya, berdasarkan penelitian Joseph priestly, tikus dan lilin yang menyala akan mati jika berada pada ruangan yang tertutup. Tanaman juga akan mati jika berada pada ruangan yang kekurangan oksigen. Sementara itu, menurut seorang dokter dari Belanda yaitu Ingen-Housz, bila tanaman yang berada pada ruangan tersebut disinari, maka tikus dan lilin dapat hidup dengan menghabiskan oksigen yang dihasilkan dari tanaman. Selanjutnya, dari hasil penelitian Senebier, diketahui bahwa pertumbuhan tanaman ditandai dengan meningkatnya kandungan karbon. Menurutnya, karbon dioksida akan diuraikan dan karbon tersebut akan bergabung dengan senyawa organik pada tanamannya dengan melepaskan oksigen.
Joseph Priestly adalah seorang ahli kimia yang lahir pada tanggal 13 Maret 1733 di Fieldhead, Yorkshire, Inggris. Semasa mudanya, ia dididik untuk menjadi pendeta. Ia belajar di Akademi Daventry dan di sana mulai tertarik dengan ilmu alam (fisika). Setelah menjadi pendeta pada tahun 1755, ia mengajar di Akademi Warington, Lancashire lalu menulis buku Rudiments of English Grammar (1766). Pertemuannya dengan Benjamin Franklin di London (tahun 1976) mendorongnya untuk melakukan eksperimen di bidang kelistrikan, hingga akhirnya ia menulis buku The History of Electricity. (Sumber: Microsoft Encarta Premium 2006).

Berikut ini persamaan fotosintesis yang menghasilkan produk karbohidrat (dalam hal ini glukosa), berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya :
6CO2 + 12H2O + energi cahaya → C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
atau disederhanakan menjadi
6CO2 + 6H2O + energi cahaya → C6H12O6 + 6O2

Pada sel tumbuhan terdapat bagian yang berukuran kecil dan tersusun oleh zat putih telur dengan struktur (memipih) dan fungsi tertentu, disebut plastida. Plastida dibedakan menjadi plastida berpigmen dan tidak berpigmen. Kloroplas merupakan salah satu plastida yang berpigmen tersebut.
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa fotosintesis terjadi pada tumbuhan yang berwarna hijau. Bahan-bahan yang dapat menyerap cahaya tampak disebut pigmen. Warna hijau pada bagian tumbuhan disebabkan oleh pigmen hijau (pigmen yang memantulkan atau meneruskan cahaya hijau) yang terkandung di dalam kloroplas, yaitu klorofil.
Pada setiap millimeter persegi permukaan daun terdapat sekitar ½ juta kloroplas. Oleh karena itu, daun merupakan bagian yang dominan berwarna hijau dan merupakan tempat utama untuk fotosintesis pada sebagian besar tumbuhan. Selain itu, fotosintesis juga dapat terjadi pada bagian batang yang hijau dan buah yang belum masak.
Kloroplas terdapat pada bagian dalam daun yang tersusun oleh sel-sel hidup dan dapat melakukan proses-proses fisiologi, disebut mesofil. Di dalam kloroplas terdapat cairan atau fluida kental disebut stroma dan membran-membran halus berbentuk pipih seperti koin, sebagai tempat klorofil, disebut membran tilakoid. Di dalam membran tersebut terdapat ruangan yang disebut ruang tilakoid (lumen). Tumpukan dari beberapa membran tilakoid membentuk struktur yang disebut grana (tunggal = granum). Kloroplas diselubungi oleh 2 membran, yaitu membran dalam dan membran luar. Pada fotosintesis, masuknya karbondioksida ke daun dan keluarnya oksigen yang dihasilkan, melewati struktur yang disebut stomata (tunggal = stoma, dalam bahasa Yunani berarti mulut). Sebagaimana rangkaian reaksi kimia pada respirasi, rangkaian reaksi kimia pada fotosintesis merupakan reaksi penyederhanaan dari 2 tahapan reaksi dalam fotosintesis. Kedua reaksi tersebut adalah reaksi terang (disebut bagian foto) dan reaksi gelap atau siklus Calvin (disebut bagian sintesis).
Sebagaimana rangkaian reaksi kimia pada respirasi, rangkaian reaksi kimia pada fotosintesis merupakan reaksi penyederhanaan dari 2 tahapan reaksi dalam fotosintesis. Kedua reaksi tersebut adalah reaksi terang (disebut bagian foto) dan reaksi gelap atau siklus Calvin (disebut bagian sintesis).
a. Reaksi Terang
Pada reaksi terang, energi yang berasal dari matahari ( energi cahaya) akan diserap oleh klorofil dan diubah menjadi energi kimia (untuk mensintesis NADPH dan ATP) di dalam kloroplas. Reaksi terang terjadi di dalam grana. Salah satu pigmen yang berperan secara langsung dalam reaksi terang adalah klorofil a. Di dalam membran tilakoid, klorofil bersama-sama dengan protein dan molekul organik berukuran kecil lainnya membentuk susunan yang disebut fotosistem. Beberapa ratus klorofil a, klorofil b, dan karotenoid membentuk suatu kumpulan sebagai “pengumpul cahaya” yang disebut kompleks antena. Sebelum sampai ke pusat reaksi, energi dari partikel-partikel cahaya (foton) akan dipindahkan dari satu molekul pigmen ke molekul pigmen yang lain. Pusat reaksi merupakan molekul klorofil pada fotosistem, yang berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi kimiawi (reaksi cahaya) fotosintesis pertama kalinya.
Di dalam membran tilakoid terdapat 2 macam fotosistem berdasarkan urutan penemuannya, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Setiap fotosistem tersebut mempunyai klorofil pusat reaksi yang berbeda, tergantung dari kemampuan menyerap panjang gelombang cahaya. Klorofil pusat reaksi pada fotosistem I disebut P700, karena mampu menyerap panjang gelombang cahaya 700 nm (spektrumnya sangat merah), sedangkan pada fotosistem II disebut P680 (spektrum merah).
Kalian tentu masih ingat bahwa di dalam fotosistem terdapat ratusan antena atau klorofil. Oleh karena itu, aliran elektron pada reaksi terang akan mengikuti suatu rute tertentu. Selanjutnya, bagaimanakah proses aliran elektron pada reaksi terang? Ada 2 kemungkinan aliran elektron pada reaksi terang. Nah, untuk menjawab hal tersebut simaklah uraian berikut.
1) Aliran Elektron Non-siklik
Langkah awal dari reaksi terang adalah transfer elektron tereksitasi dari klorofil pusat reaksi menuju molekul khusus yang disebut akseptor elektron primer. Air (H2O) diuraikan menjadi 2 ion hidrogen dan 1 atom oksigen kemudian melepaskan O2  Elektron yang berasal dari air (H2O) menggantikan elektron yang hilang pada P680. Sebagaimana sistem transportasi elektron pada respirasi aerobik, transport elektron pada reaksi terang ini melalui rantai transport elektron menuju fotosistem I (P700). Secara berturut-turut, rantai elektron tersebut yiatu: plastokuinon (Pq), merupakan pembawa elektron; kompleks sitokrom; dan plastosianin (Pc), merupakan protein yang mengan dung tembaga. Adanya aliran elektron ini akan menghasilkan energi- energi yang kemudian tersimpan sebagai ATP. Pembentukan ATP yang menggunakan energi cahaya melalui aliran elektron non siklis pada reaksi terang ini disebut fotofosforilasi non siklis.
Setelah elektron mencapai fotosistem I (P700), elektron ditangkap oleh akseptor primer fotosistem I. Elektron melalui rantai transport elektron ke-dua, yaitu melalui protein yang mengandung besi atau feredoksin (Fd). Selanjutnya, enzim NADP+ reduktase mentransfer elektron ke NADP+ sehingga membentuk NADPH yang menyimpan elektron berenergi tinggi dan berfungsi dalam sintesis gula dalam siklus berikutnya yaitu siklus Calvin. Dengan demikian, reaksi terang menghasilkan ATP dan NADPH.
2) Aliran elektron siklik
Pada aliran elektron siklis ini, elektron dari akseptor primer fotosistem I dikembalikan ke fotosistem I (P700) melalui feredoksin, kompleks sitokrom, dan plastosianin. Oleh karena itu, pada aliran siklis ini menyebabkan produksi ATP bertambah tetapi tidak terbentuk NADPH serta tidak terjadi pelepasan molekul O2. Proses pembentukan ATP melalui aliran siklis ini disebut fotofosforilasi siklis.
b. Reaksi Gelap (Siklus Calvin)
Bahan-bahan yang dihasilkan dari reaksi terang akan digunakan dalam siklus Calvin. ATP digunakan sebagai sumber energi dan NADPH sebagai tenaga pereduksi untuk penambahan elektron berenergi tinggi. Siklus Calvin terjadi pada bagian kloroplas yaitu stroma. Pada reaksi gelap ini, bahan untuk fotosintesis (CO2) nantinya akan dibentuk menjadi molekul gula setelah melalui 3 tahapan, antara lain:
1) Fiksasi Karbon
Pada tahap ini, gula berkarbon 5 yang disebut ribulosa 1,5 bisfosfat (RuBP) mengikat CO2 membentuk senyawa interme diate yang tidak stabil, sehingga terbentuk 3-fosfogliserat. Pembentukan tersebut dikatalisis oleh enzim RuBP karboksilase atau rubisko. Sebagian besar tumbuhan dapat melakukan fi ksasi karbon dan menghasilkan senyawa (produk) pertama berkarbon 3, yaitu 3-fos fo gliserat. Oleh karena itu, tumbuhan yang dapat memfi ksasi CO2 ini disebut tumbuhan C3. Contohnya adalah tanaman padi, gandum, dan kedelai. Pada beberapa tumbuhan, fiksasi karbon mendahului siklus Calvin dengan cara membentuk senyawa berkarbon 4 se ba gai produk pertamanya. Tumbuhan seperti ini disebut tumbuhan C4. Contohnya adalah tebu, jagung, dan anggota rumput-rumputan.
Tidak seperti pada tumbuhan C3 dan C4, tumbuhan kaktus dan nanas membuka stomatanya pada malam hari dan menutupnya pada siang hari. Pada saat stomata terbuka, tumbuhan mengikatkan CO2 pada berbagai asam organik. Cara fiksasi karbon ini pertama kali dtiemukan pada tumbuhan famili Crassulaceae (tumbuhan penyimpan air) dan disebut metabolisme asam krasulase (Crassulacean Acid Metabolism) sehingga tumbuh annya disebut tumbuhan CAM. Asam organik (senyawa intermediate) yang dibuat pada malam hari disimpan dalam vakuola sel mesofi l sampai pagi hari. Pada siang hari (stomata tertutup), reaksi terang dapat memasok ATP dan NADPH untuk siklus Calvin. Pada saat itu, asam organik melepaskan CO2 dan memasuki molekul gula (RuBP) dalam kloroplas. Dengan demikian, baik tumbuhan C3, C4, maupun CAM akan menggunakan siklus Calvin setelah fiksasi CO2, untuk membentuk molekul gula dari karbondioksida.
2) Reduksi
 Setiap molekul 3-PGA menerima gugus fosfat dari ATP sehingga terbentuk 1,3 bisfosfogliserat. Elektron dari NADPH mereduksi 1,3 bisfosfogliserat dan terbentuk 6 molekul gliseraldehid 3-fosfat (G3P), yang dikatalisis oleh G3P dehidrogenase. Satu molekul G3P akan keluar sebagai molekul gula atau glukosa dan senyawa organik lain yang diperlukan tumbuhan, sedangkan 5 molekul G3P yang lain akan masuk ke tahapan regenerasi.
3) Pembentukan kembali (regenerasi) RuBP
Pada tahapan terakhir siklus Calvin ini, RuBP sebagai pengikat CO2 dibentuk kembali oleh 5 molekul G3P. RuBP siap untuk mengikat CO2 kembali dan siklus Calvin dapat berlanjut kembali. Dengan demikian, molekul gula tidak akan terbentuk hanya dengan reaksi terang atau siklus Calvin saja. Oleh karena itu, kedua
proses tersebut merupakan gabungan proses untuk terjadinya fotosintesis. Pada materi sebelumnya, kalian telah mempelajari bahwa fotosintesis menghasilkan molekul gula. Gula yang dibuat dalam kloroplas tersebut akan digunakan untuk proses respirasi tumbuhan atau menyusun senyawa organik lainnya dalam sel tumbuhan. Gula tersebut akan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan, dalam bentuk gula sederhana seperti glukosa. Molekul-molekul gula berlebih yang terbentuk selama fotosintesis dan tidak diedarkan, akan menumpuk atau disimpan di dalam plastida sebagai sumber cadangan energi dalam bentuk amilum atau pati (polisakarida).
Sebagaimana telah kalian ketahui bahwa proses fotosintesis memerlukan cahaya dan CO2  Oleh karena itu, faktor lingkungan seperti cahaya dan pasokan CO2 di dalam sel dapat memengaruhi kecepatan fotosintesis. Faktor-faktor tersebut dapat saling berinteraksi dalam memengaruhi fotosintesis. Jika intensitas cahaya rendah maka kecepatan fotosintesis akan rendah pula. Pada keadaan ini, cahaya dikatakan sebagai faktor pembatas. Salah satu cara untuk menentukan kecepatan fotosintesis adalah dengan mengamati pembentukan oksigen. Pada saat intensitas cahaya mencapai titik tertentu (jenuh cahaya pada kondisi percoban) maka tidak akan memengaruhi produksi oksigen. Keadaan tersebut kemungkinan disebabkan CO2 menjadi faktor pembatas. Nah, jika konsentrasi CO2 tersebut ditingkatkan maka kecepatan fotosintesis akan meningkat dengan meningkatnya intensitas cahaya. Selain cahaya dan CO2  suhu juga dapat memengaruhi kecepat an fotosintesis jika cahaya bukan sebagai faktor pembatas.
Menurut F.F. Blackman (tahun 1905), fotosintesis dapat berlangsung jika ada cahaya dan akan berhenti jika tidak ada cahaya. Fotosintesis terdiri dari reaksi fotokimia dan reaksi enzimatis. Kondisi tanpa cahaya (gelap) dapat menghambat pembentukan O2 melalui reaksi fotokimia. Selain faktor lingkungan, faktor dalam juga dapat mempengaruhi kecepatan fotosintesis, antara lain: konsentrasi enzim, kekurangan air, dan konsentrasi klorofil.

Pelestarian Makhluk Hidup




Upaya Pelestarian Makhluk Hidup
Keanekaragaman makhluk hidup telah memberikan manfaat bagi kehidupan manusia atau makhluk hidup lainnya. Sepantasnya manusia berusaha dan bertindak untuk memelihara, mengembangkan dan menjaga keanekaragaman makhluk hidup sebagai sumber daya alam hayati, agar senantiasa dapat memperoleh manfaatnya.
Mengapa dunia sekarang berada pada saat harus segera bertindak melestarikan keanekaragaman makhluk hidup? Dampak buruk yang diakibatkan karena terjadi kepunahan terhadap makhluk hidup, merugikan bagi manusia itu sendiri. Di Indonesia banyak species hewan, dan tumbuhan asli Indonesia di ambang kepunahan dan bahkan sudah punah. Menurut hukum alam suatu species yang sudah punah, tidak akan tercipta lagi di bumi ini. Apakah itu tidak merugikan? Pelestarian makhluk hidup dapat dilakukan melalui cara–cara sebagai berikut :
Upaya Pelestarian Makhluk Hidup Tumbuh-tumbuhan
Upaya yang dilakukan, sebagai berikut:
  1. Kebon koleksi, biasanya hanya untuk mempertahankan tumbuhan bibit unggul. Contoh : kebon kelapa di Bone–Bone, kebon mangga di Pasuruan.
  2. Kebun plasma nutfah, merupakan perkembangan kebun koleksi Contoh: di Cibinong LIPI dengan buah-buahan inti, temu–temuan, talas, dan suweg.
  3. Kebun botani, didirikan pada tahun 1817 di Bogor, terkenal dengan Kebon Raya Bogor.
Upaya Pelestarian Makhluk Hidup Hewan
Upaya yang dilakukan, sebagai berikut:
  1. Menangkar hewan langka dengan cara mengisolasi hewan tersebut.
  2. Mengambil telur–telur hewan untuk dibantu menetaskannya.
  3. Memindahkan hewan langka ke tempat yang lebih cocok.
  4. Membuat undang–undang perburuan.
pengertian makhluk hidup, makhluk hidup dan proses kehidupan, cara melestaeikan makhluk hidup, pengertian makhluk hidup langka, usahan dalam pelestarian makhluk, artikel upaya pelestarian lingkungan hidup, ciri makhluk hidup salah satu ciri yang berkaitan dengan fungsi pelestarian, tujuan pelestarian makhluk hidup, keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem, soal-soal pelestarian makhluk hidup smp, pentingnya pelestarian makhluk hidup, soal pelestarian makhluk hidup smp, rpp ekosistem smp kelas 7, rpp pelestarian lingkungan hidup smp, gambar satuan batu marmer dalam peta geologi, kelebihan dan kekurangan teropong pantul, artikel tentang pelestarian lingkungan hidup, artikel pelestarian lingkungan hidup, makalah permukaan bumi kelas 3 sd, pelestarian alam air, artikel macam macam pelestarian lingkungan hidup, pelestarian lingkungan hidup, artikel pelestarian lingkungan, pengertian pelestarian hidup, penjelasan letak kelestarian hidup